- Bangun Perekonmian Indonesia - sesi 9 klik disini
- Struktur Perekonomian Indonesia -sesi 10 klik disini
- Kebijakan Ekonomi - sesi 11 klik disini
- otonomi daerah - sesi 12 klik disini
- Ekonomi Regional - sesi 13 klik di sini
- Perdagangan Internasional - sesi 14 klik di sini
Selamat Datang di Blog yang Berisi tentang permasalahan Ekonomi Makro dan Materi Perkuliahan terkait dengan Ekonomi
Kamis, 06 Agustus 2009
PEREKONOMIAN INDONESIA sesi 9-14
Kamis, 11 Juni 2009
PENDAPATAN NATIONAL
PENDAPATAN NASIONAL :
NILAI BARANG AKHIR DAN JASA YANG DIHASILKAN OLEH SUATU NEGARA (PEREKONOMIAN ) DALAM PERIODE TERTENTU (SATU TAHUN)
- Mengetahui struktur perekonomian suatu negara
- Mengetahui perkembangan perekonomian suatu daerah/ negara
- Mengetahui tingkat kemakmuran suatu negara
- Dapat digunakan sebagai landasan keputusan ekonomi
KONSEP DALAM PENDATAN NASIONAL
Cara Menghitung Pendapatan Nasional ada 3 cara yaitu:
Senin, 04 Mei 2009
GLOBALISASI DAN PEMBERDAYAAN
Pengertian Globalisasi
Globalisasi Þ dunia tanpa batas (borderless), ada kebebasan untuk lintas batas untuk berbagai macam aktivitas manusia. Dalam konteks ekonomi, globalisasi dikaitkan dengan proses internasionalisasi produksi, perdagangan, dan pasar uang. Globalisasi dalam pengertian ini merupakan suatu proses yang berada di luar jangkauan kontrol pemerintah, karena proses tersebut terutama digerakkan oleh kekuatan pasar global dan bukannya oleh sebuah pemerintahan secara individu (Kohr, 2003: 1) Kebebasan lalu lintas barang dan jasa dari satu negara ke negara lain. Jadi: “Hambatan” yang bisa mengganggu lalu lintas ekonomi antarnegara harus dihilangkan atau secara bertahap dikurangi.
Salah satu upaya strategis dalam meningkatkan kesejahteraan masyarakat dengan memperkuat dasar kehidupan perekonomian dari sebagian terbesar rakyat Indonesia adalah melalui pember-dayaan koperasi dan usaha mikro, kecil dan menengah (UMKM).
Selasa, 21 April 2009
KESENJANGAN DAN KEMISKINAN
Besarnya kemiskinan dapat diukur dengan atau tanpa mengacu pada garis kemiskinan (poverty line). Konsep yang mengacu pada garis kemiskinan disebut kemiskinan relatif, sedangkan yang tidak mengacu di sebut kemiskinan absolute.
Kemiskinan Relatif adalah suatu ukuran mengenai kesenjangan di dalam distribusipendapatan. Di negara maju kemiskinan diukur sebagai proporsi dari tingkat pendapatan ratarata.
DATA ENVELOPMENT ANALYSIS (DEA)
Himawan Arif Sutanto
Data Envelopment Analysisis (DEA) diperkenalkan oleh Charnes, Cooper dan Rhodes (1978). Metode DEA dibuat sebagai alat bantu untuk evaluasi kinerja suatu aktifitas dalam sebuah unit entitas (organisasi) (Hadinata dan Manurung, 2000). DEA merupakan suatu pendekatan non parametrik yang pada dasarnya merupakan teknik berbasis pemrograman linier. DEA bekerja dengan langkah mengidentifikasi unit-unit yang akan dievaluasi, input serta output unit tersebut. Kemudian selanjutnya, dihitung nilai produktivitas dan mengidentifikasi unit mana yang tidak menggunakan input secara efisien atau tidak menghasilkan output secara efektif. Produktivitas yang diukur bersifat komparatif atau relatif, karena hanya membandingkan antar unit pengukuran dari 1 set data yang sama. DEA adalah model analisis faktor produksi untuk mengukur tingkat efisiensi relatif dari set unit kegiatan ekonomi (UKE). Skor efisiensi dari banyak faktor input dan output dirumuskan sebagai berikut (Talluri, 2000);
Efficiency =-------------------------------
Jumlah input tertimbang
Keunggulan dan kelemahan metode DEA adalah (Purwantoro, 2004) :
(a) Keunggulan DEA
- Dapat menangani banyak input dan ouput
- Tidak perlu asumsi hubungan fungsional antara variabel input dan output
- UKE (Unit Pengambil Keputusan) dibandingkan secara langsung dengan sesamanya
- Input dan output dapat memiliki satuan pengukuran yang berbeda. Sebagai contoh X1 dapat dalam unit dan X2 dapat dalam dollar tanpa apriori keduanya.
(b) Keterbatasan DEA:
- Bersifat simpel spesifik
- Merupakan extreme point technique, kesalahan pengukuran dapat berakibat fatal
- DEA sangat bagus untuk estimasi efisiensi realtif UKE (unit kegiatan ekonomi) tetapi sangat lambat untuk mengukur efisiensi absolut dengan kata lain bisa membandingkan sesama UKE tetapi bukan membandingkan maksimisasi secara teori.
- Uji hipotesis secara statistik atas hasil DEA sulit dilakukan
- Menggunakan perumusan linier programming terpisah untuk tiap UKE (perhitungan secara manual sulit dilakukan apalagi untuk masalah berskala besar)
- Bobot dan input yang dihasilkan oleh DEA tidak dapat ditafsirkan dalam nilai ekonomi.
Shoftware Untuk Menghitung DEA
1. Banxia Frontier Anlysis (BFA) Download or Download Freedemo BFA
2. DEAWIN Download
3. DEAP 2.1 Download
Aplikasi DEA
1. Efisiensi Saham Download
2. Mengukur Kinerja Bank dengan DEA Download
3. Efisiensi Pialang Berjangka Download
4. Pemilihan Supplier dengan DEA Download
5. Efisiensi Industri Gula Download
6. Kinerja Asuransi Pemerintah Download
7. Efisiensi Bank UMUM Download
8. Efisiensi Cabang Bank Download
9. Efisiensi Pendidikan Tinggi Download
10. Pemilihan Printer Download
Sabtu, 18 April 2009
Fiskal vs Moneter Kebijakan Mana Yang Lebih Effektif ?
WACANA MENGENAI ASURANSI SYARIAH
DOWNLOAD ARTIKEL LENGKAP
Kamis, 16 April 2009
MACROECONOMIC ASSUMPTIONS OF INDONESIA 2009
GDB (Trilion Rp) 5.487,6
Growth(%) 4.5
Inflation (%) 6.0
Exchange Rate ($/Rp) 11.000
SBI 3 bln (%) 7.50
Oil Price (US$/brl) 45.0
Oil Lifting (Jt.brl/hr) 0.960
Coal Prod.(Jt ton) 250
GasLifting (MMSCFD) 7.526,3
Source: APBN 2009
REVISED BUDGET 2008 AND BUDGET 2009 *)
(in billion of rupiah)
APBN 2009 (in Trilion)
Gov. Revenue 848.6
- Tax Revenue 661.8
- Non Tax Revenue 185.9
- Grant 0.9
Expenditure 988.1
- Cent.Gov. Expenditure 685.0
- Regional Expenditure 303.1
Financing 139.5
- Domestic 109.5
- International (14.5)
- Debt Financing Added 44.5
MORE DETAIL (in English) dalam Tabel Lengkap Bhs Indonesia KLIK di SINI
source: fiskal.depkeu.go.id
Perekonomian Minyak
Dalam tiga dekade, pembangunan ekonomi global dihadapkan pada tantangan yang besar sebagai akibat meningkatnya fluktuasi harga minyak. Fluktuasi harga minyak yang cukup tinggi secara nyata berimplikasi pada makroekonomi. Kondisi seperti ini menjadi tantangan bagi pemerintah untuk membuat kebijakan -- fiskal atau moneter (Kim dan Loughani, 1992; Taton, 1988; Mork, 1994; Hooker, 1996; Caruth, Hooker dan Oswald, 1996; Daniel, 1997; Hamilton, 1996, dan Cashin dkk. 2000). Beberapa temuan studi menunjukkan, naiknya harga minyak berimplikasi pada penurunan output dan peningkatan inflasi di 1970-an dan awal 1980-an. Sementara itu, turunnya harga minyak akan meningkatkan output dan menurunkan inflasi, terutama AS di pertengahan hingga akhir 1980-an.
Perubahan harga minyak akan berdampak pada sektor riil termasuk baik dari sisi supply and demand. Dari sisi supply, dampak ini terkait biaya produksi, di mana minyak merupakan input produksi. Peningkatan harga minyak mengakibatkan naiknya biaya produksi. Dari sisi demand, perubahan harga minyak akan berdampak pada konsumsi dan investasi. Konsumsi terpengaruh langsung melalui hubungan positif dengan disposable pendapatan. Naiknya harga minyak akan mengurangi kemampuan berbelanja konsumen. Investasi juga dapat terpengaruh, jika harga minyak turun, akan mendorong produsen untuk menggantikan mesin-mesinnya yang menggunakan bahan bakar sedikit ke penggunaan mesin-mesin yang lebih intensif dalam mengonsumsi energi. [MORE]
SISTEM EKONOMI
Suatu sistem adalah seperangkat komponen/elemen, yang saling berhubungan satu samalain. Sistem tersusun dari seperangkat komponen yang bekerja secara bersama-sama untuk mencapai semua tujuan dari keseluruhan sistem.
Sistem ekonomi dapat diartikan sebagai Suatu Kumpulan Dari Mekanisme & Lembaga Ek Yg Ada Di Masyarakat Dlm Melaksanakan Aktivitas Ekonominya. AKTIVITAS ek: Produksi; konsumsi; dan distribusi. Sistem ekonomi mencakup seluruh proses dan kegiatan masyarakat dalam usaha memenuhi kebutuhan hidup atau mencapai kemakmuran.
MACAM SISTEM EKONOMI
Ada dua cara penggolongan penggolongan sistem ekonomi (Grossman, Gregory, 1967)
1)Berdasarkan yang mengatur mekanisme:
-Sistem ekonomi tradisional,
-sistem ekonomi pasar,
-sistem ekonomi komando/ terpimpin.
2)Bedasarkan yang mengatur kepemilikan aset:
-sistem ekonomi kapitalis,
-sistem ekonomi sosialis,
-sistem ekonomi campuran
DOWNLOAD BAHAN KULIAH SISTEM EKONOMI
PERTUMBUHAN DAN PERUBAHAN STRUKTUR EKONOMI
Pertumbuhan ekonomi dapat menurunkan tingkat kemiskinan dengan menciptakan lapangan pekerjaan dan pertumbuhan jumlah pekerja yang cepat dan merata. Pertumbuhan ekonomi juga harus disertai dengan program pembangunan sosial (ADB, 2004)
DOWNLOAD BAHAN KULIAH LENGKAP
Senin, 13 April 2009
BANK INDONESIA DAN INFLASI
Sesuai dengan UU No. 23 Tahun 1999 tentang Bank Indonesia sebagaimana telah diubah dengan UU No. 3 Tahun 2004 tujuan Bank Indonesia adalah mencapai dan memelihara kestabilan nilai rupiah (Pasal 7). Amanat ini memberikan kejelasan peran bank sentral dalam perekonomian, sehingga dalam pelaksanaan tugasnya Bank Indonesia dapat lebih fokus dalam pencapaian "single objective"-nya.
:: Apa yang dimaksud dengan kestabilan nilai rupiah?
Kestabilan nilai rupiah tercermin dari tingkat inflasi dan nilai tukar yang terjadi. Tingkat inflasi tercermin dari naiknya harga barang-barang secara umum. Faktor-faktor yang mempengaruhi inflasi dapat dibagi menjadi 2 macam, yaitu tekanan inflasi yang berasal dari sisi permintaan dan dari sisi penawaran. Dalam hal ini, BI hanya memiliki kemampuan untuk mempengaruhi tekanan inflasi yang berasal dari sisi permintaan, sedangkan tekanan inflasi dari sisi penawaran (bencana alam, musim kemarau, distribusi tidak lancar, dll) sepenuhnya berada diluar pengendalian BI. Oleh karena itu, untuk dapat mencapai dan menjaga tingkat inflasi yang rendah dan stabil, diperlukan adanya kerjasama dan komitmen dari seluruh pelaku ekonomi, baik pemerintah maupun swasta. Tanpa dukungan dan komitmen tersebut niscaya tingkat inflasi yang sangat tinggi selama ini akan sulit dikendalikan. Selanjutnya nilai tukar rupiah sepenuhnya ditetapkan oleh kekuatan permintaan dan panawaran yang terjadi di pasar. Apa yang dapat dilakukan oleh BI adalah menjaga agar nilai rupiah tidak terlalu berfluktuasi secara tajam.
:: Pentingnya kestabilan harga
Pentingnya pengendalian inflasi didasarkan pada pertimbangan bahwa inflasi yang tinggi dan tidak stabil memberikan dampak negatif kepada kondisi sosial ekonomi masyarakat. Pertama, inflasi yang tinggi akan menyebabkan pendapatan riil masyarakat akan terus turun sehingga standar hidup dari masyarakat turun dan akhirnya menjadikan semua orang, terutama orang miskin, bertambah miskin. Kedua, inflasi yang tidak stabil akan menciptakan ketidakpastian (uncertainty) bagi pelaku ekonomi dalam mengambil keputusan. Pengalaman empiris menunjukkan bahwa inflasi yang tidak stabil akan menyulitkan keputusan masyarakat dalam melakukan konsumsi, investasi dan produksi, yang pada akhirnya akan menurunkan pertumbuhan ekonomi. Ketiga, tingkat inflasi domestik yang lebih tinggi dibanding dengan tingkat inflasi di negara tetangga menjadikan tingkat bunga domestik riil menjadi tidak kompetitif sehingga dapat memberikan tekanan pada nilai rupiah.
source: www.bi.go.id
Sabtu, 04 April 2009
Bank Indonesia pada tanggal 3 April 2009 memutuskan untuk menurunkan BI Rate sebesar 25 bps menjadi 7,50%
Perekonomian dunia masih diliputi ketidakpastian yang tinggi, meskipun akhir-akhir ini terdapat sentimen positif terkait dengan adanya kesepakatan G20 yang mendorong perbaikan di pasar modal dan pasar keuangan global.
Bank Indonesia memperkirakan perekonomian Indonesia 2009 akan berada pada kisaran 3-4%. Meskipun mengalami perlambatan, pertumbuhan tersebut masih cukup tinggi apabila dibandingkan dengan prospek pertumbuhan negara-negara lain. Geliat ekonomi domestik akan ditentukan pula oleh berjalannya stimulus fiskal... Selengkapnya
Laporan Perekonomian Indonesia Tahun 2008
Gejolak krisis keuangan global telah mengubah tatanan perekonomian dunia. Krisis global yang berawal di Amerika Serikat pada tahun 2007, semakin dirasakan dampaknya ke seluruh dunia, termasuk negara berkembang pada tahun 2008. Sejumlah kebijakan yang sangat agresif di tingkat global telah dilakukan untuk memulihkan perekonomian. Di Amerika Serikat, sebagai episentrum krisis, kebijakan pemerintah baru yang menempuh langkah serius untuk mengatasi krisis, menjadi faktor positif yang dapat mengurangi pesimisme akan resesi yang berkepanjangan dan risiko terjadinya depresi. Sementara itu,kemauan negara-negara industri maju lainnya untuk berkoordinasi dalam kebijakan pemulihan ekonomi juga diharapkan dapat meningkatkan keyakinan pelaku pasar. Namun, proses berbagai lembaga keuangan memperbaiki struktur neracanya (deleveraging) yang diperkirakan masih terus berlangsung, serta dampak umpan balik dari sektor riil ke sektor keuangan, menyebabkan risiko dan ketidakpastian di pasar keuangan global masih tinggi.
selenkapnya.
Laporan Kebijakan Moneter Triwulan I-2009
Terus memburuknya perekonomian global semakin dirasakan dampaknya pada perekonomian domestik selama triwulan I-2009. Hal tersebut mengakibatkan perekonomian Indonesia diperkirakan tumbuh lebih lambat dari perkiraan. Perlambatan tersebut selain disebabkan oleh kinerja ekspor yang turun, juga dikarenakan mulai melemahnya daya beli masyarakat. Meski demikian, berlangsungnya aktivitas ekonomi selama dilakukannya pesta demokrasi dalam rangka Pemilihan Umum, diperkirakan mampu menahan lebih jauh perlambatan ekonomi domestik. Ke depan, pada tahun 2009 perekonomian masih dihadapkan pada ketidakpastian pemulihan ekonomi global sehingga perekonomian Indonesia diperkirakan tumbuh lebih rendah dari yang diperkirakan pada awal tahun sebesar 4,0-5,0%. Dengan mempertimbangkan perkembangan dan prospek perekonomian tersebut, pada April 2009, Bank Indonesia kembali menurunkan BI rate sebesar 25 bps menjadi 7,5%. Penurunan BI Rate ini adalah kali kelima sejak Desember 2008. Secara akumulatif (Des 08-April 09), BI Rate telah turun sebesar 175 bps.... Selengkapnya
source: www.bi.go.id
Paul Krugman:Japan’s recovery
By Paul Krugman
A quick note on Keiichiro Kobayashi’s post on Japan’s lessons for the crisis: I have considerable sympathy for his views. But when he says Only after Resona Bank had been temporarily placed under government control, the IRCJ had been established, and Japanese banks had embarked on an all-out effort to dispose of bad loans, did stock [...] more
Rabu, 01 April 2009
Inflasi dan perekonomian Indonesia
Source: www.Wikipedia.org
Selasa, 31 Maret 2009
Proyeksi Pertumbuhan Ekonomi Indonesia Tahun 2009
Adanya pernyataan baik dari Menteri Keuangan RI maupun Lemanga Keuangan International (IMF) mengindikasikan beratnya pencapaian target pertumbuhan ekonomi sebesar 4,5% pada tahun 2009. Sebenarnya banyak faktor yang mempengaruhi sulitnya pencapaian target pertumbhan ekonomi selain krisis Global yang berkepanjangan juga adanya spekulan-spekulan yang memanfaatkan kondisi seperti ini. Tapi sebagai bangsa Indonesia kita harus tetap optimis dan bekerja keras untuk kemajuan dan kesejahteraaan bangsa Indonesai. Optimis!
Pertumbuhan Ekonomi Indonesia Makin Down
JAKARTA - Menteri Keuangan Sri Mulyani memastikan pertumbuhan ekonomi Indonesia terancam direvisi kembali atau berada di bawah dari target sebelumnya.
"Secara nyata, dampak dari krisis pertumbuhan ekonomi Indonesia semakin down. Dan ini akibat faktor eksternal," kata Menkeu Sri Mulyani di Gedung Depkeu, Jalan Lapangan Banteng, Jakarta, Senin (16/3/2009).
Namun sayangnya, dia belum mau menyebutkan angkanya, dengan pertimbangan masih ada harapan jika ekonomi Indonesia masih bisa bertahan dari target revisi yang nantinya akan ditetapkan.
Hal tersebut disampaikannya menyinggung tentang dampak bagi Indonesia terhadap prediksi lembaga IMF yang menjelaskan bahwa pertumbuhan ekonomi dunia kembali mengalami penurunan tajam menjadi minus 0,5 persen sampai minus satu persen dari sebelumnya 0,5-0 persen.
source: www.okezone.com
Senin, 30 Maret 2009
SEJARAH PEREKONOMIAN INDONESIA
Materi Pembahaan
A. Periode Kolonial :
B. Periode Kemerdekaan :
(1) Demokrasi Liberal (1945 – 1959)
(2) Ekonomi Terpimpin (1959 – 1966)
(3) Ekonomi Pancasila (1966 – 1998):
a) Masa stabilisasi dan rehabilitasi (1966 – 1968)
b) Masa pembangunan ekonomi (1969 – sekarang )
(4) Krisis Ekonomi Tahun 1997
(5) Setelah Krisis Ekonomi (Pemerintahan reformasi)
Download Materi Lengkap
PENGARUH KONSUMSI RUMAH TANGGA, INVESTASI, DAN PENGELUARAN PEMERINTAH TERHADAP PRODUK DOMESTIK REGIONAL BRUTO (PDRB)
GOVERNMENT EXPENDITURE TO GROSS REGIONAL DOMESTIC PRODUCT
GRDP) IN BALI PROVINCE
Ni Nyoman Yuliarmi
Jurusan Ilmu Ekonomi
Fakultas Ekonomi, Universitas Udayana, Denpasar
The target of the development, especially field of economic is to create economical growth. The economic grows if the economic grows continuously without even one year decreases. The performance of an area can be seen from investment capability to create the growth of Gross Regional Domestic Product (GRDP). GRDP and Regional Revenue constitute an indicator used to know the economic condition of an area. GRDP is an added values produced by all business unit in an area in certain period of time. GRDP calculation, seen from expense point of view, distinguishes expenditures into four components, namely, household consumption, government expenditures, capital formation in private sector (investment) and net export, therefore change of GRDP will be affected very much by those components in addition to other factors. The growth of GRDP from 1994 – 2005 was very fluctuated, however the growth was still positive. From the growth point of view, household expenditure, investment, as well as government expenditure also fluctuated but remained on positive growth condition. The researched is aimed to know the effect, either simultaneously as well as partially, to household expenditure, investment and government expenditure to GRDP of Bali Province in the year 1994 – 2005. The technique of analysis applied double linear regression. To know simultaneous and partial effect, it is applied F - test and T-test.
The result of research concludes that: 1) Household consumption, investment and government expenditures simultaneously have significant effect to GRDP of Bali Province from 1994 – 2005. 2) Household consumption partially have significant effect to GRDP of Bali Province from 1994 – 2005, while investment and government expenditure have no significant effect to GRDP of Bali Province from 1994 – 2005. Based on the above conclusion, it is recommended that the development of investment needs improving by remedying security and convenience condition as well as supporting better law enforcement, so that investors have not feeling of worry to invest their capital. More attention is given work opportunity to as well as providing work fields, educating and providing skill for workers so that they are capable to compete in gaining jobs.
Key words: household consumption, investment, government expenditure
Download Artikel Lengkap
DAMPAK PENGGANDA USAHA KECIL SEKTOR PARIWISATA TERHADAP PERTUMBUHAN PEREKONOMIAN BALI: SUATU PENDEKATAN MODEL INPUT-OUTPUT
Jurusan Sosial Ekonomi Pertanian,
Fakultas Pertanian Universitas Udayana, Bali
ABSTRACT
Development in Bali Province Bali based on economic aspect with emphasis atagricultural sector in wide meaning to continue of efforts to settle self sufficiency in food, development of tourism sector with character culture of Bali which is soul by Hinduism, and also small industrial sector and small industry which related to agricultural sector and tourism sector. Objective of the research area: (1) to know contribution of small industry on tourism sector to Bali regional income (gross added value), (2) to know know impact of output and income multiplier generated by small industries at tourism sector toward growth of economics sectors in Bali. This research use approach of Input-Output Tourism Bali year 2000, as source of data and also data-processing method to answer the objective research. Result of research found that: (1) contribution of tourism small enterprise toward Bali regional income (gross added value) is equal to Rp 2.694.049 million or 16,3% from totalizing income of Bali regional. Primary Input Coefficient of torism small small enterprise equal to 0,618 (> 0,5) including is efficient, because it can create wages, salary, profit or enterprise surplus and indirect tax that big, meaning also can become mover machine of Bali economics region, specially indirect and direct society activities who related direct and indirect to the small industry mentioned; (2) The tourism small enterprise has output multiplier impact bigger than average multiplier. This indicates that small industries at tourism sector have ability as trigger of growth of Bali region economics region. Although this small industry have income multiplier impact smaller than average multiplier, but this small enterprise can create income higher toward other economic sectors from each of ones monetary that expended to fulfill request finally. Tourism small enterprise have potential and strategic role to be developed and also personate as trigger of economic growth. Therefore this tourism small enterprise should be developed and constructed , either through capital aid, training of management, and also aid access market, so that powered progressively and professional.
Key Words: Impact, Small Enterprise, Tourism, Input-Output Model
Download Artikel Lengkap
Jumat, 27 Maret 2009
PERAN KEBIJAKAN MONETER DAN PERBANKAN DALAM MENGATASI KRISIS EKONOMI DI INDONESIA
Burhanuddin Abdullah2
Kebijakan Ekonomi Makro dan Kebijakan di Sektor Keuangan di Indonesia
Sebelum Krisis Ekonomi Tahun 1997. Pembangunan ekonomi pada dasarnya berhubungan dengan setiap upaya untuk mengatasi masalah keterbatasan sumber daya. Di negara-negara sedang berkembang,keterbatasan sumber daya ini terutama berupa keterbatasan sumber dana untuk investasidan keterbatasan devisa, di samping tentunya keterbatasan sumber daya manusia yang berkualitas.
Dalam rangka mengatasi keterbatasan sumber daya tersebut, pilihan kebijakan yang diambil pada umumnya berfokus kepada dua aspek, yaitu aspek penciptaan iklim berusaha yang kondusif, terutama berupa kestabilan ekonomi makro, dan aspek
pengembangan infrastruktur perekonomian yang mendukung kegiatan ekonomi. Kestabilan ekonomi makro tercermin pada harga barang dan jasa yang stabil serta nilai tukar dan suku bunga yang berada pada tingkat yang memungkinkan pertumbuhan ekonomi yang berkesinambungan dengan kondisi neraca pembayaran internasional yang sehat.
Sementara itu, pengembangan infrastruktur perekonomian mencakup pengembangan seluruh lembaga pendukung bagi berjalannya aktivitas ekonomi, yaitu sektor usaha, sektor keuangan/perbankan, perangkat hukum dan peradilan, dan lembaga Pemerintahan/birokrasi yang mengeluarkan berbagai kebijakan yang dapat mempengaruhi aktivitas ekonomi masyarakat.
Artkel Lengkapnya dapat didownload dari link di bawah ini
Download artikel lengkap
Ruang Lingkup dan Karakteristik Perekonomian Indonesia
Tujuan pembangunan bukan hanya menginginkan adanya perubahan dalam arti peningkatan PDB tapi juga adanya perubahan struktural. Perubahann struktur ekonomi berkisar pada segi akumulasi (pengembangan sdp secara kuantitatif dan kualitatif), segi alokasi (pola penggunaan sdp), segi institusional (kelembagaan ekonomi dalam kehidupan masyarakat), segi distribusi (pola pembagian pendapatan nasional) (Soemitro Djojohadikusumo, 1993).
B.KARAKTERISTIK PEREKONOMIAN INDONESIA
Indonesia sebagai negara keupulauan (nusantara) memiliki ciri-ciri khusus, yang berbeda dengan negara tetangga ASEAN, bahkan berbeda dengan negara-negara laindi dunia sehingga perekonomiannya memiliki karakteristik sendiri.
Beberapa faktor Yang mempengaruhi karakteristik perekonomian Indonesia :
1.Faktor geografi
2.Faktor Demografi
3.Faktor Sosial Budaya dan Politik
C.PILIHAN STRATEGI PEMBANGUNAN EKONOMI
1.Strategi Pertumbuhan ekonomi (Economic Growth)
2.Strategi Perkembangan Ekonomi (Economic Development)
3.Strategi Pembangunan Berwawasan Nusantara
D.PERAN DAN KEBIJAKSANAAN PEMERINTAH
sumber:Munawir, SE
Materi selengkapnya dapat didownload pada link dibawah ini:
Download Materi Ruang Lingkup dan Karakteristik Perekonomian Indonesia
GARIS-GARIS BESAR PROGRAM PENGARAJARAN
Download Garis-Garis Besar Pengajaran Mata Kuliah Perekonmian Indonesia
MATA KULIAH PEREKONOMIAN INDONESIA
Tujuan:
Tujuan Mata Kuliah Perekonomian Indonesia adalah untuk memperkenalkan mahasiswa pada pengetahuan tentang tahap-tahap dan permasalahan-permasalahan pembangunan ekonomi di Indonesia. Pembahasan dimulai dengan Ruang lingkup perekonomian Indonesia, Sejarah perkembangan perekonomian, system perekonomian, kemisikinan dan kesenjangan, industrialisasi dan perekmbangan sector industry, pemikiran permbdayaan koperasi, struktur ekonomi, kebijakan ekonomi Indonesia, otonomi daerah, kemakmuran dan kesejahteraan Rakyat.
Ekonomi...
Langkah BI dalam Hadapi COVID-19
Gubernur Bank Indonesia, Perry Warjiyo, pada Kamis (9/4) menyampaikan 4 (empat) hal terkait perkembangan terkini dan kebijakan yang dite...
-
Himawan Arif Sutanto Data Envelopment Analysisis (DEA) diperkenalkan oleh Charnes, Cooper dan Rhodes (1978). Metode DEA dibuat sebagai alat ...
-
A.MASALAH YANG MENYERTAI PEMBANGUNAN EKONOMI Tujuan pembangunan bukan hanya menginginkan adanya perubahan dalam arti peningkatan PDB tapi ju...
-
Oleh: Burhanuddin Abdullah2 Kebijakan Ekonomi Makro dan Kebijakan di Sektor Keuangan di Indonesia Sebelum Krisis Ekonomi Tahun 1997. Pembang...