Tampilkan postingan dengan label DATA ENVELOPMENT ANALYSIS (DEA). Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label DATA ENVELOPMENT ANALYSIS (DEA). Tampilkan semua postingan

Selasa, 21 April 2009

DATA ENVELOPMENT ANALYSIS (DEA)

Himawan Arif Sutanto

Data Envelopment Analysisis (DEA) diperkenalkan oleh Charnes, Cooper dan Rhodes (1978). Metode DEA dibuat sebagai alat bantu untuk evaluasi kinerja suatu aktifitas dalam sebuah unit entitas (organisasi) (Hadinata dan Manurung, 2000). DEA merupakan suatu pendekatan non parametrik yang pada dasarnya merupakan teknik berbasis pemrograman linier. DEA bekerja dengan langkah mengidentifikasi unit-unit yang akan dievaluasi, input serta output unit tersebut. Kemudian selanjutnya, dihitung nilai produktivitas dan mengidentifikasi unit mana yang tidak menggunakan input secara efisien atau tidak menghasilkan output secara efektif. Produktivitas yang diukur bersifat komparatif atau relatif, karena hanya membandingkan antar unit pengukuran dari 1 set data yang sama. DEA adalah model analisis faktor produksi untuk mengukur tingkat efisiensi relatif dari set unit kegiatan ekonomi (UKE). Skor efisiensi dari banyak faktor input dan output dirumuskan sebagai berikut (Talluri, 2000);

                           Jumlah output tertimbang

Efficiency =-------------------------------                                             

                       Jumlah input tertimbang


Keunggulan dan kelemahan metode DEA adalah (Purwantoro, 2004) :

(a)    Keunggulan DEA

-     Dapat menangani banyak input dan ouput

-     Tidak perlu asumsi hubungan fungsional antara variabel input dan output

-     UKE (Unit Pengambil Keputusan) dibandingkan secara langsung dengan sesamanya

-     Input dan output dapat memiliki satuan pengukuran yang berbeda. Sebagai contoh X1 dapat dalam unit dan X2 dapat dalam dollar tanpa apriori keduanya.

(b)    Keterbatasan DEA:

-     Bersifat simpel spesifik

-     Merupakan extreme point technique, kesalahan pengukuran dapat berakibat fatal

-     DEA sangat bagus untuk estimasi efisiensi realtif  UKE (unit kegiatan ekonomi) tetapi sangat lambat untuk mengukur efisiensi absolut dengan kata lain bisa membandingkan sesama UKE tetapi bukan membandingkan maksimisasi secara teori.

-     Uji hipotesis secara statistik atas hasil DEA sulit dilakukan

-     Menggunakan perumusan linier programming terpisah untuk tiap UKE (perhitungan secara manual sulit dilakukan apalagi untuk masalah berskala besar)

-     Bobot dan input yang dihasilkan oleh DEA tidak dapat ditafsirkan dalam nilai ekonomi.

SELENGKAPNYA.....

Shoftware Untuk Menghitung DEA

1. Banxia Frontier Anlysis (BFA) Download  or  Download Freedemo BFA

2. DEAWIN Download 

3. DEAP 2.1 Download


Aplikasi DEA

1. Efisiensi Saham Download

2. Mengukur Kinerja Bank dengan DEA Download

3. Efisiensi Pialang Berjangka Download

4. Pemilihan Supplier dengan DEA Download

5. Efisiensi Industri Gula Download

6. Kinerja Asuransi Pemerintah Download

7. Efisiensi Bank UMUM Download

8. Efisiensi Cabang Bank Download

9. Efisiensi Pendidikan Tinggi Download

10. Pemilihan Printer Download


Langkah BI dalam Hadapi COVID-19

Gubernur Bank Indonesia, Perry Warjiyo, pada Kamis (9/4) menyampaikan  4 (empat)  hal terkait perkembangan terkini dan kebijakan  yang dite...