Selamat Datang di Blog yang Berisi tentang permasalahan Ekonomi Makro dan Materi Perkuliahan terkait dengan Ekonomi
Senin, 13 April 2020
Langkah BI dalam Hadapi COVID-19
Prospek Ekonomi Indonesia dalam Pandemi Covid-19
Senin, 21 Maret 2016
Monograf: "Tingkat Efisiensi Produksi dan Pendapatan Usaha Kecil"
Indonesia memiliki 17.508 pulau dengan garis pantai sepanjang 81.000 km dan 70% dari luas Indonesia adalah lautan (Budiharsono, 2001), sehingga sebagian besar wilayah Indonesia terdiri dari pesisir. Sebanyak 9.261 desa dari 67.439 desa di Indonesia berada di wiliayah pesisir (BPS, 2000). Hampir seluruh wilayah perairan dangkal sekitar pantai di Indonesia menjadi andalan sumber kehidupan bagi nelayan tradisional sebagai wilayah penangkapan ikan dan udang. Pesisir merupakan daerah yang memiliki potensi kelautan yang besar, namun masyarakat pesisir yang sebagian bermata pencaharian sebagai nelayan masih identik dengan masalah kemiskinan yang sampai saat ini masih menjadi fenomena klasik pesisir, karena tingkat sosial ekonomi dan kesejahteraan hidup yang rendah (Kusnadi, 2003). Oleh karena itu, upaya-upaya untuk peningkatan kesejahteraan masyarakat nelayan menjadi wacana yang penting dalam pengembangan wilayah pesisir. Perhatian terhadap kawasan pesisir tidak hanya didasari oleh pertimbangan pemikiran bahwa kawasan itu tidak hanya menyimpan potensi sumber daya alam yang cukup besar, tetapi juga potensi sosial masyarakat yang akan mengelola sumberdaya alam tersebut secara berkelanjutan. Potensi sosial masyarakat ini sangat penting karena sebagian besar penduduk yang bermukim di pesisir dan hidup dari pengelolaan sumber daya kelautan dan perikanan tergolong miskin. Kebijakan pembangunan di bdang perikanan dan kelautan (revolusi biru) selama ini belum mampu meningkatkan kesejahteraan hidup masyarakat pesisir (Kusnadi, 2006). Salah satu potensi ekonomi di wilayah pesisir adalah usaha pengolahan ikan yang selama ini menjadi sumber utama sebagian besar masyarakat selain sebagai nelayan tangkap. Usaha pengolahan ikan ini dapat menyerap tenaga kerja cukup besar sehingga dapat meningkatkan ekonomi masyarakat pesisir. Dengan mengetahui tingkat efisiensi produksi dan pendapatan dalam usaha pengolahan ikan asin diharapkan pelaku usaha ikan asin skala kecil dapat lebih mencermati dalam penggunaan input produksi sesuai dengan kebutuhan sehingga diharapkan dapat meningkatkan efisiensinya dan keuntungan bagi pelaku usaha. Oleh karena itu diperlukan usaha-usaha untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat di wilayah pesisir dimana Negara Indonesia memiliki potensi perikanan yang sangat besar. Salah satu cara memanfaatkan potensi kelautan adalah dengan usaha pengolahan ikan yaitu pengolahan ikan.
Jumat, 07 Agustus 2009
MANGROVE MANAGEMENT
MANGROVE MANAGEMENT AS COASTAL AREA PROTECTOR WITH CO-MANAGEMENT AND ANALYSIS HIERARCY PROCES (AHP) APPROACH
IN PEMALANG REGENCY, CENTRAL JAVA - INDONESIA
Himawan Arif Sutanto1) dan Indah Susilowati2)
1)STIE Bank BPD Jateng, Semarang, Email: himawanmiesp@gmail.com
2)FE UNDIP Semarang, Email: indah-susilowati@ro cketmail.com
ABSTRACT
Mangrove as a component of coastal ecosystems that role is quite important, both in maintaining productivity in coastal waters and in maximizing the life of the population in the region. This research is aim to analyse mangrove management in Pemalang regency as the coastal area protector and priority that need to be implemented in good management. The quota sampling used to obtained the number of samples in this research. There are 132 people has participated as the responders consisted of 100 head of household and 32 key-persons. Co-management approach has been applied to determine the sharing of responsibility in mangrove management and Analysis Hierarchy Process (AHP) applied to determine priority in good management of mangrove.
The results of this study indicated that most of people living at coastal area in Pemalang regency is a fishpond farmer which can affect in decreasing environmental in coastal area if it is not managed in correct. The community involvement of mangrove management still less although has been formed care coastal area group but still relying on project from the Government either National and Local. Execution prospect of co-management in mangrove management of Pemalang regency is fairly good. It is indicated by the existence of fisher groups and the existence support from government and by international NGO such as OISCA (
There are three main priorities of mangrove management that need to be applied; (1) mangrove replanting to rehabilitate function of mangrove properly; (2) extends mangrove coverage, especially in the coastal area; (3) increase community economics can do activity expansion of fish conducting with conservation effort of mangrove or Silvofishery
Keyword: Co-management, Analysis Hierarchy Process, AHP, Mangrove, Pemalang, Coastal Area, Indonesia
Langkah BI dalam Hadapi COVID-19
Gubernur Bank Indonesia, Perry Warjiyo, pada Kamis (9/4) menyampaikan 4 (empat) hal terkait perkembangan terkini dan kebijakan yang dite...
-
Himawan Arif Sutanto Data Envelopment Analysisis (DEA) diperkenalkan oleh Charnes, Cooper dan Rhodes (1978). Metode DEA dibuat sebagai alat ...
-
Kesejahteraan masyarakat dari aspek eknomi dapat diukur dengan tingkat pendapatan nasional perkapita. Untuk dapat meningkatkan pendapatan na...
-
A.MASALAH YANG MENYERTAI PEMBANGUNAN EKONOMI Tujuan pembangunan bukan hanya menginginkan adanya perubahan dalam arti peningkatan PDB tapi ju...