Proyeksi pertumbuhan ekonomi Indonesia tahun 2009 yang sebelumnya ditarget berkisar 4,5% ternyata sangat sulit dicapai. Hal ini terkait dengan pernyataan dari Lembaga Keuangan Internasional IMF yang menyatakan bahwa pertumbuhan ekonomi dunia kembali mengalami penurunan tajam menjadi minus 0,5 persen sampai minus 1,5 persen dari sebelumnya 0,5-0 persen. Menteri Keuangan Sri Mulyani juga menyatakan bahwa "Secara nyata, dampak dari krisis pertumbuhan ekonomi Indonesia semakin down, dan ini akibat faktor eksternal," (www.Kompas.com)
Adanya pernyataan baik dari Menteri Keuangan RI maupun Lemanga Keuangan International (IMF) mengindikasikan beratnya pencapaian target pertumbuhan ekonomi sebesar 4,5% pada tahun 2009. Sebenarnya banyak faktor yang mempengaruhi sulitnya pencapaian target pertumbhan ekonomi selain krisis Global yang berkepanjangan juga adanya spekulan-spekulan yang memanfaatkan kondisi seperti ini. Tapi sebagai bangsa Indonesia kita harus tetap optimis dan bekerja keras untuk kemajuan dan kesejahteraaan bangsa Indonesai. Optimis!
Selamat Datang di Blog yang Berisi tentang permasalahan Ekonomi Makro dan Materi Perkuliahan terkait dengan Ekonomi
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Langkah BI dalam Hadapi COVID-19
Gubernur Bank Indonesia, Perry Warjiyo, pada Kamis (9/4) menyampaikan 4 (empat) hal terkait perkembangan terkini dan kebijakan yang dite...
-
Himawan Arif Sutanto Data Envelopment Analysisis (DEA) diperkenalkan oleh Charnes, Cooper dan Rhodes (1978). Metode DEA dibuat sebagai alat ...
-
Kesejahteraan masyarakat dari aspek eknomi dapat diukur dengan tingkat pendapatan nasional perkapita. Untuk dapat meningkatkan pendapatan na...
-
A.MASALAH YANG MENYERTAI PEMBANGUNAN EKONOMI Tujuan pembangunan bukan hanya menginginkan adanya perubahan dalam arti peningkatan PDB tapi ju...
Tidak ada komentar:
Posting Komentar