Gubernur Bank Indonesia, Perry Warjiyo, pada Kamis (9/4) menyampaikan 4 (empat) hal terkait perkembangan terkini dan kebijakan yang ditempuh Bank Indonesia dalam mencermati kondisi perekonomian akibat dampak OCVID-19, sebagai berikut :
1. Nilai tukar Rupiah bergerak stabil dan cenderung menguat kearah Rp15.000 di akhir tahun.
Pada pagi ini (9/4) Rupiah dibuka pada level Rp16.200 per dolar AS, dan data terakhir sore ini saat media briefing ditransaksikan pada level Rp15.930 per dolar AS. Nilai tukar Rupiah menguat sesuai dengan mekanisme pasar yang dinamis, sehingga tidak terlepas dari peran pelaku pasar dan eksportir yang ikut menjaga stabilitas nilai tukar Rupiah. Penguatan tersebut mengurangi kebutuhan Bank Indonesia untuk melakukan stabilisasi nilai tukar.
2. Cadangan devisa diprakirakan akan meningkat.
Cadangan devisa diprakirakan akan meningkat menjadi sekitar 125 miliar dolar AS dari sebelumnya sebesar 121 miliar dolar AS pada akhir Maret 2020. Hal tersebut dikarenakan penerbitan global bond senilai 4,3 miliar dolar AS oleh Pemerintah. Jumlah cadangan devisa lebih dari cukup untuk pembiayaan impor, pembayaran utang luar negeri pemerintah, dan untuk melakukan langkah-langkah stabilisasi nilai tukar rupiah.
3. Kerja sama repurchase agreement line (repo line) dengan Bank Sentral Amerika Serikat (The Federal Reserve) senilai USD60 miliar telah siap untuk sewaktu-waktu digunakan.
Kerja sama dimaksud telah siap secara administrasi dan teknis untuk digunakan sewaktu-waktu menambah kebutuhan likuiditas dolar AS, meskipun tidak akan menambah cadangan devisa. Hal ini menunjukan tingkat kepercayaan Bank Sentral Amerika Serikat (The Federal Reserve) kepada Indonesia dalam mengelola ekonomi dan prospek ekonomi Indonesia ke depan.
4. Perkembangan harga-harga di pasar terkendali dan rendah.
Berdasarkan Survei Pemantauan Harga (SPH) yang dilakukan oleh Bank Indonesia dengan 46 Kantor Perwakilan Bank Indonesia di daerah, menunjukan bahwa harga-harga di pasar terkendali dan rendah. Pemantauan harga pada minggu kedua April 2020 menunjukkan inflasi akan berada di sekitar 0,20% (mtm) atau 2,80% (yoy).
Baca selengkapnya DISINII
source: https://www.bi.go.id/