Selasa, 31 Maret 2009

Proyeksi Pertumbuhan Ekonomi Indonesia Tahun 2009

Proyeksi pertumbuhan ekonomi Indonesia tahun 2009 yang sebelumnya ditarget berkisar 4,5% ternyata sangat sulit dicapai. Hal ini terkait dengan pernyataan dari Lembaga Keuangan Internasional IMF yang menyatakan bahwa pertumbuhan ekonomi dunia kembali mengalami penurunan tajam menjadi minus 0,5 persen sampai minus 1,5 persen dari sebelumnya 0,5-0 persen. Menteri Keuangan Sri Mulyani juga menyatakan bahwa "Secara nyata, dampak dari krisis pertumbuhan ekonomi Indonesia semakin down, dan ini akibat faktor eksternal," (www.Kompas.com)

Adanya pernyataan baik dari Menteri Keuangan RI maupun Lemanga Keuangan International (IMF) mengindikasikan beratnya pencapaian target pertumbuhan ekonomi sebesar 4,5% pada tahun 2009. Sebenarnya banyak faktor yang mempengaruhi sulitnya pencapaian target pertumbhan ekonomi selain krisis Global yang berkepanjangan juga adanya spekulan-spekulan yang memanfaatkan kondisi seperti ini. Tapi sebagai bangsa Indonesia kita harus tetap optimis dan bekerja keras untuk kemajuan dan kesejahteraaan bangsa Indonesai. Optimis!

Pertumbuhan Ekonomi Indonesia Makin Down

Sri Mulyani (Menkeu RI)

JAKARTA - Menteri Keuangan Sri Mulyani memastikan pertumbuhan ekonomi Indonesia terancam direvisi kembali atau berada di bawah dari target sebelumnya.

"Secara nyata, dampak dari krisis pertumbuhan ekonomi Indonesia semakin down. Dan ini akibat faktor eksternal," kata Menkeu Sri Mulyani di Gedung Depkeu, Jalan Lapangan Banteng, Jakarta, Senin (16/3/2009).

Namun sayangnya, dia belum mau menyebutkan angkanya, dengan pertimbangan masih ada harapan jika ekonomi Indonesia masih bisa bertahan dari target revisi yang nantinya akan ditetapkan.

Hal tersebut disampaikannya menyinggung tentang dampak bagi Indonesia terhadap prediksi lembaga IMF yang menjelaskan bahwa pertumbuhan ekonomi dunia kembali mengalami penurunan tajam menjadi minus 0,5 persen sampai minus satu persen dari sebelumnya 0,5-0 persen.

source: www.okezone.com

Senin, 30 Maret 2009

SEJARAH PEREKONOMIAN INDONESIA

Sejarah menguraikan rangkaian-rangkaian peristiwa dari waktu ke waktu, sehingga tergambar dengan jelas perubahan-perubahan yang terjadi dalam satu kurun waktu. Perubahan-perubahan tersebut bisa melaihrkan keadaan sekarang lebih baik ataupun lebih buruk dari keadaan masa lalu. Apakah setelah sekian tahun dilakukan pembangunan ekonomi, keadaan ekonomi sekarang lebih maju atau lebih mundur. Hal ini perlu kita nilai berdasarkan tolok ukur atau kriteria kemajuan ekonomi. Sejarah menguraikan rangkaian-rangkaian peristiwa dari waktu ke waktu, sehingga tergambar dengan jelas perubahan-perubahan yang terjadi dalam satu kurun waktu. Perubahan-perubahan tersebut bisa melaihrkan keadaan sekarang lebih baik ataupun lebih buruk dari keadaan masa lalu. Apakah setelah sekian tahun dilakukan pembangunan ekonomi, keadaan ekonomi sekarang lebih maju atau lebih mundur. Hal ini perlu kita nilai berdasarkan tolok ukur atau kriteria kemajuan ekonomi.

Materi Pembahaan
A. Periode Kolonial :
B. Periode Kemerdekaan :
(1) Demokrasi Liberal (1945 – 1959)
(2) Ekonomi Terpimpin (1959 – 1966)
(3) Ekonomi Pancasila (1966 – 1998):
a) Masa stabilisasi dan rehabilitasi (1966 – 1968)
b) Masa pembangunan ekonomi (1969 – sekarang )
(4) Krisis Ekonomi Tahun 1997
(5) Setelah Krisis Ekonomi (Pemerintahan reformasi)

Download Materi Lengkap

PENGARUH KONSUMSI RUMAH TANGGA, INVESTASI, DAN PENGELUARAN PEMERINTAH TERHADAP PRODUK DOMESTIK REGIONAL BRUTO (PDRB)

THE EFFECT OF HOUSEHOLD CONSUMPTION, INVESTMENT AND
GOVERNMENT EXPENDITURE TO GROSS REGIONAL DOMESTIC PRODUCT
GRDP) IN BALI PROVINCE

Ni Nyoman Yuliarmi
Jurusan Ilmu Ekonomi
Fakultas Ekonomi, Universitas Udayana, Denpasar


The target of the development, especially field of economic is to create economical growth. The economic grows if the economic grows continuously without even one year decreases. The performance of an area can be seen from investment capability to create the growth of Gross Regional Domestic Product (GRDP). GRDP and Regional Revenue constitute an indicator used to know the economic condition of an area. GRDP is an added values produced by all business unit in an area in certain period of time. GRDP calculation, seen from expense point of view, distinguishes expenditures into four components, namely, household consumption, government expenditures, capital formation in private sector (investment) and net export, therefore change of GRDP will be affected very much by those components in addition to other factors. The growth of GRDP from 1994 – 2005 was very fluctuated, however the growth was still positive. From the growth point of view, household expenditure, investment, as well as government expenditure also fluctuated but remained on positive growth condition. The researched is aimed to know the effect, either simultaneously as well as partially, to household expenditure, investment and government expenditure to GRDP of Bali Province in the year 1994 – 2005. The technique of analysis applied double linear regression. To know simultaneous and partial effect, it is applied F - test and T-test.

The result of research concludes that: 1) Household consumption, investment and government expenditures simultaneously have significant effect to GRDP of Bali Province from 1994 – 2005. 2) Household consumption partially have significant effect to GRDP of Bali Province from 1994 – 2005, while investment and government expenditure have no significant effect to GRDP of Bali Province from 1994 – 2005. Based on the above conclusion, it is recommended that the development of investment needs improving by remedying security and convenience condition as well as supporting better law enforcement, so that investors have not feeling of worry to invest their capital. More attention is given work opportunity to as well as providing work fields, educating and providing skill for workers so that they are capable to compete in gaining jobs.

Key words: household consumption, investment, government expenditure

Download Artikel Lengkap

DAMPAK PENGGANDA USAHA KECIL SEKTOR PARIWISATA TERHADAP PERTUMBUHAN PEREKONOMIAN BALI: SUATU PENDEKATAN MODEL INPUT-OUTPUT

MADE ANTARA
Jurusan Sosial Ekonomi Pertanian,
Fakultas Pertanian Universitas Udayana, Bali

ABSTRACT
Development in Bali Province Bali based on economic aspect with emphasis atagricultural sector in wide meaning to continue of efforts to settle self sufficiency in food, development of tourism sector with character culture of Bali which is soul by Hinduism, and also small industrial sector and small industry which related to agricultural sector and tourism sector. Objective of the research area: (1) to know contribution of small industry on tourism sector to Bali regional income (gross added value), (2) to know know impact of output and income multiplier generated by small industries at tourism sector toward growth of economics sectors in Bali. This research use approach of Input-Output Tourism Bali year 2000, as source of data and also data-processing method to answer the objective research. Result of research found that: (1) contribution of tourism small enterprise toward Bali regional income (gross added value) is equal to Rp 2.694.049 million or 16,3% from totalizing income of Bali regional. Primary Input Coefficient of torism small small enterprise equal to 0,618 (> 0,5) including is efficient, because it can create wages, salary, profit or enterprise surplus and indirect tax that big, meaning also can become mover machine of Bali economics region, specially indirect and direct society activities who related direct and indirect to the small industry mentioned; (2) The tourism small enterprise has output multiplier impact bigger than average multiplier. This indicates that small industries at tourism sector have ability as trigger of growth of Bali region economics region. Although this small industry have income multiplier impact smaller than average multiplier, but this small enterprise can create income higher toward other economic sectors from each of ones monetary that expended to fulfill request finally. Tourism small enterprise have potential and strategic role to be developed and also personate as trigger of economic growth. Therefore this tourism small enterprise should be developed and constructed , either through capital aid, training of management, and also aid access market, so that powered progressively and professional.

Key Words: Impact, Small Enterprise, Tourism, Input-Output Model

Download Artikel Lengkap

Jumat, 27 Maret 2009

PERAN KEBIJAKAN MONETER DAN PERBANKAN DALAM MENGATASI KRISIS EKONOMI DI INDONESIA

Oleh:
Burhanuddin Abdullah2

Kebijakan Ekonomi Makro dan Kebijakan di Sektor Keuangan di Indonesia
Sebelum Krisis Ekonomi Tahun 1997. Pembangunan ekonomi pada dasarnya berhubungan dengan setiap upaya untuk mengatasi masalah keterbatasan sumber daya. Di negara-negara sedang berkembang,keterbatasan sumber daya ini terutama berupa keterbatasan sumber dana untuk investasidan keterbatasan devisa, di samping tentunya keterbatasan sumber daya manusia yang berkualitas.

Dalam rangka mengatasi keterbatasan sumber daya tersebut, pilihan kebijakan yang diambil pada umumnya berfokus kepada dua aspek, yaitu aspek penciptaan iklim berusaha yang kondusif, terutama berupa kestabilan ekonomi makro, dan aspek
pengembangan infrastruktur perekonomian yang mendukung kegiatan ekonomi. Kestabilan ekonomi makro tercermin pada harga barang dan jasa yang stabil serta nilai tukar dan suku bunga yang berada pada tingkat yang memungkinkan pertumbuhan ekonomi yang berkesinambungan dengan kondisi neraca pembayaran internasional yang sehat.

Sementara itu, pengembangan infrastruktur perekonomian mencakup pengembangan seluruh lembaga pendukung bagi berjalannya aktivitas ekonomi, yaitu sektor usaha, sektor keuangan/perbankan, perangkat hukum dan peradilan, dan lembaga Pemerintahan/birokrasi yang mengeluarkan berbagai kebijakan yang dapat mempengaruhi aktivitas ekonomi masyarakat.

Artkel Lengkapnya dapat didownload dari link di bawah ini
Download artikel lengkap

Ruang Lingkup dan Karakteristik Perekonomian Indonesia

A.MASALAH YANG MENYERTAI PEMBANGUNAN EKONOMI
Tujuan pembangunan bukan hanya menginginkan adanya perubahan dalam arti peningkatan PDB tapi juga adanya perubahan struktural. Perubahann struktur ekonomi berkisar pada segi akumulasi (pengembangan sdp secara kuantitatif dan kualitatif), segi alokasi (pola penggunaan sdp), segi institusional (kelembagaan ekonomi dalam kehidupan masyarakat), segi distribusi (pola pembagian pendapatan nasional) (Soemitro Djojohadikusumo, 1993).

B.KARAKTERISTIK PEREKONOMIAN INDONESIA
Indonesia sebagai negara keupulauan (nusantara) memiliki ciri-ciri khusus, yang berbeda dengan negara tetangga ASEAN, bahkan berbeda dengan negara-negara laindi dunia sehingga perekonomiannya memiliki karakteristik sendiri.

Beberapa faktor Yang mempengaruhi karakteristik perekonomian Indonesia :
1.Faktor geografi
2.Faktor Demografi
3.Faktor Sosial Budaya dan Politik

C.PILIHAN STRATEGI PEMBANGUNAN EKONOMI
1.Strategi Pertumbuhan ekonomi (Economic Growth)
2.Strategi Perkembangan Ekonomi (Economic Development)
3.Strategi Pembangunan Berwawasan Nusantara

D.PERAN DAN KEBIJAKSANAAN PEMERINTAH
sumber:Munawir, SE

Materi selengkapnya dapat didownload pada link dibawah ini:
Download Materi Ruang Lingkup dan Karakteristik Perekonomian Indonesia

Langkah BI dalam Hadapi COVID-19

Gubernur Bank Indonesia, Perry Warjiyo, pada Kamis (9/4) menyampaikan  4 (empat)  hal terkait perkembangan terkini dan kebijakan  yang dite...